Wisefx

Trader

Profitable

Powerful

Durable

Sustainable

Simple

Efektif

Wisefx,
Solusi
Pasif Inkam

Sistem yang luar biasa, menjadi solusi di tengah pandemi corona. Lebih lanjut Gus Fik, mengatakan, pentingnya mentor dalam trading valas ini akan mengajarkan agar tidak margin call atau modal habis. "Agar tidak mudah margin call dan mengalami kerugian prematur dalam terjun di dunia valas, sehingga mentor harus betul-betul berpengalaman dan profesional dengan jam terbang yang tinggi." katanya. Total profit yang berhasil di withdrawal (ditarik) dari akun trading dengan sistem Wisefx sudah lebih dari 1 miliar rupiah. Sistem ini bisa jadi solusi agar tidak perlu korupsi. Gus Fik bahkan siap diundang ke istana negara di hadapan Presiden RI Joko Widodo dan Bendahara Negara Bu Sri Mulyani Indrawati untuk mepresentasikan betapa efektif dan powerful-nya sistem ini dalam ikut membantu penguatan ekonomi.

What I Do
UI/UX Design

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque laudantium, totam rem aperiam.

Brand Identity

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque laudantium, totam rem aperiam.

Web Design

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque laudantium, totam rem aperiam.

Mobile Apps

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque laudantium, totam rem aperiam.

Analytics

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque laudantium, totam rem aperiam.

Photography

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque laudantium, totam rem aperiam.

Recent Works

Forex Profit Konsisten = Forex Hoki


Seorang psikolog dari Inggris, Richard Wiseman, berhasil menyimpulkan karakter orang-orang yang beruntung dan karakter itu bisa ditiru.

Wiseman melakukan penelitian soal orang yang beruntung dan tidak beruntung ini sejak sekitar 10 tahun silam. Ia mengumpulkan data 400 orang. Separuh menyatakan selalu beruntung dan separuhnya lagi menyatakan selalu sial.

Psikolog ini ingin meneliti mengapa orang selalu beruntung--mendapat terobosan, berada di tempat  yang tepat di waktu yang tepat pula.

"Setelah melakukan banyak percobaan, saya percaya bahwa sekarang saya memahami mengapa orang lebih beruntung dibanding yang lain," ungkapnya seperti yang ia tulis dalam koran Telegraph dari Inggris. Dan yang lebih penting lagi, katanya, "Dan mungkin untuk menjadi orang yang lebih beruntung (jika menirunya)."

Ia memulai penelitian dengan memasang iklan di koran nasional dan majalah. Ia meminta orang yang selalu beruntung--atau tidak beruntung--untuk menghubunginya. Selama bertahun-tahun itu, sekitar 400 orang, pria wanita, dari 18 tahun sampai 84 tahun, datang kepadanya.

Orang beruntung itu misalnya Jessica, ilmuwan forensik berusia 42 tahun. Ia mengatakan, "Saya memiliki pekerjaan yang saya cita-citakan, dua anak yang menyenangkan, dan pria yang saya sangat cintai. Luar biasa. Jika saya memandang masa lalu saya, saya sadar saya selalu beruntung di semua hal."

Sebaliknya Carolyn, perawat berusia 34 tahun, merasa sebagai orang yang selalu sial. Ia gampang kecelakaan. Saat saat ia terkilir karena kejeblos lubang jalan, kapan hari tulang belakang cidera karena jatuh, sampai saat belajar menyetir menabrakkan mobil ke pohon. Ia juga tidak beruntung dalam urusan asmara dan merasa selalu berada di tempat yang salah pada saat yang salah.

Bertahun-tahun ia mewawancarai orang-orang ini dan mereka diminta mengisi buku harian, memberi jawaban, melakukan tes IQ, dan mengundang mereka ikut dalam sejumlah percobaan.

Hasilnya, kata Wiseman, orang-orang itu memang tidak tahu mengapa mereka selalu beruntung atau selalu sial. Tapi, kata Wiseman, "Pikiran dan perilaku mereka yang menyebabkan keberuntungan atau ketidak beruntungan itu."

Misalnya saja bagaimana orang yang selalu beruntung selalu bisa melihat peluang sedang orang yang sial, tak pernah bisa melihat peluang.

Wiseman melakukan percobaan sederhana untuk melihat bagaimana orang bisa melihat peluang atau tidak. Wiseman memberi orang yang beruntung dan tidak beruntung sebuah surat kabar.  Ia meminta orang-orang itu menghitung jumlah foto di dalam koran itu.

Rata-rata, orang yang tidak beruntung membutuhkan dua menit untuk menghitung foto. Tapi orang yang beruntung hanya butuh satu atau dua detik.

Tahu penyebab perbedaaan ini?

Di halaman dua koran itu adalah tulisan denga huruf sebesar lima sentimeter dan ruangnya sebesar setengah halaman yang bertuliskan: "Berhenti menghitung. Ada 43 foto di koran ini."

Orang beruntung bisa melihat tulisan mencolok itu, sedang orang sial tidak bisa melihatnya.

Wiseman menyempatkan iseng menulis tulisan seukuran sama di bagian tengah koran. Tulisannya: "Berhenti menghitung. Bilang pada si peneliti jika Anda sudah melihat ini dan mendapatkan 250 poundsterling".

Tapi kembali, orang yang tidak beruntung itu tidak melihat tulisan itu sehingga tidak bisa mendapatkan 250 poundsterling (Rp 3,6 juta) dari peneliti saat itu juga. Orang yang tidak beruntung terlalu sibuk menghitung foto sehingga gagal memanfaatkan dua peluang di satu koran saja.

Tes kepribadian juga memperlihatkan bahwa orang yang tidak beruntung pada dasarnya lebih tegang daripada yang beruntung. Ketegangan ini membuat mereka tidak bisa menangkap hal-hal di luar dugaan yang kadang menguntungkan.

Bagaimana ketegangan ini bisa membuat orang tidak bisa menangkap peluang, tampak dari percobaan ini. Sekelompok orang--beruntung dan tidak beruntung--diminta melihat kursor  yang bergerak-gerak di tengah layar komputer. Tanpa ada tanda-tanda, sebuah titik besar kadang muncul di ujung layar. Hampir semua orang yang ikut percobaan ini, melihat titik besar yang muncul di ujung layar.

Nah, bagaimana jika mereka diberi ketegangan? Begini caranya. Ada kelompok satunya, beruntung dan tidak beruntung. Mereka ini itu dijanjikan hadiah uang besar jika memperhatikan kursor di tengah layar. Mereka menjadi tegang dan memusatkan perhatian pada kursor di tengah layar.  Hasilnya, hampir sepertiga peserta tidak bisa melihat titik besar di ujung layar.

Nah, orang yang tidak beruntung, terlalu fokus pada satu hal sehingga melupakan hal  yang lain yang kadang membawa keberuntungan. Hal ini tampak bagaimana mereka menjalani kehidupan sehari-hari.

Saat orang yang selalu tidak beruntung pergi ke pesta misalnya, mereka sangat memusatkan perhatian agar bisa mendapatkan pasangan yang sempurna. Akibatnya? Mereka kehilangan kesempatan membuat banyak teman baru padahal mungkin sekali satu dari banyak teman baru itu adalah orang yang sempurna menjadi pasangannya.

Begitu pula saat mereka melihat iklan lowongan pekerjaan. Orang yang selalu tidak beruntung hanya melihat jenis-jenis pekerjaan yang mereka inginkan padahal sangat mungkin ada pekerjaan lain. Orang yang beruntung lebih santai dan melihat yang ada di iklan-iklan lowongan, bukan sekedar mencari sesuatu.

Berdasarkan riset, ternyata orang-orang itu selalu beruntung karena hal-hal berikut:

1. Orang beruntung trampil menciptakan dan melihat peluang bagus.
2. Orang beruntung membuat keputusan beruntung karena mengikuti naluri.
3. Orang beruntung menciptakan sugesti diri yang positif.
4. Orang beruntung cenderung bersikap tabah sehingga nasib sial berubah menjadi baik.
5. Orang beruntung menelaah pilihan hidup secara rasional sekaligus merasakannya, tidak hanya sisi rasional semata. Sisi perasaan ini menjadi alarm dan membuat orang berhati-hati mengambil keputusan.
6. Orang beruntung selalu mencoba hal yang baru, berbeda dengan orang yang tidak beruntung yang selalu melakukan hal rutin. Orang yang tidak beruntung selalu berangkat dan pulang kerja dengan rute sama. Begitu pula dengan saat pergi ke pesta misalnya, orang yang beruntung dengan riang mengajak mengobrol orang-orang dengan baju warna sama misalnya. Sedang yang tidak beruntung, hanya mengobrol dengan orang yang sudah dikenal. Akibatnya, ia banyak kehilangan kesempatan yang mungkin membawa keberuntungan.
7. Orang beruntung cenderung melihat sisi positif jika ada masalah. Jika terjatuh dan keseleo, misalnya, masih bersyukur karena tidak patah kaki.

Wiseman kemudian mencoba-coba barangkali keberuntungan bisa dipelajari. Ia pun membuat "kursus keberuntungan", yang mengubah nasib seseorang.

Psikolog ini meminta sekelompok orang yang beruntung dan tidak beruntung untuk ikut kursus selama sebulan. Mereka menjalani latihan yang memaksa mereka berpikir dan berperilaku seperti orang beruntung semua. Latihan ini membantu mereka melihat peluang, mendengarkan naluri, berharap beruntung, dan lebih tabah saat tidak beruntung.

Sebulan kemudian, orang-orang itu kembali dan melaporkan apa yang terjadi. Hasilnya dramatis, 80 persen orang itu sekarang lebih bahagia, lebih puas dengan hidup mereka, dan--yang terpenting--lebih sering beruntung.

Orang yang semula sudah merasa sering beruntung menjadi jauh lebih beruntung, sedang yang tadinya tidak pernah beruntung menjadi beruntung. Carolyn, misalnya. Ia lolos ujian SIM, tidak lagi gampang kecelakaan, dan lebih percaya diri.

FOREX PROFIT KONSISTEN™




TELEGRAPH/NK
sumber

British Exit = Brexit



BREXIT telah menjadi dilema bagi Inggris selama bertahun-tahun.  Pekan ini kami mengajak anda mendalami apa itu BREXIT dan pengaruhnya kepada perekonomian. Mari kita simak bersama.


1. Apakah Brexit itu?

Brexit merupakan singkatan yang mengacu pada kondisi di mana Inggris mengancam akan hengkang dari blok 28 negara Eropa. Kata ini mencontek dari Grexit, yang sudah digunakan beberapa tahun terakhir untuk menunjukkan kemungkinan Yunani meninggalkan UE.

2. Kapan referendum UE akan dilaksanakan di Inggris?

Perdana Menteri Inggris David Cameron sudah menetapkan tanggal referendum, yakni 23 Juni 2016 yang jatuh pada hari Kamis. Di bawah undang-undang, Cameron harus memberikan informasi mengenai referendum 16 pekan sebelumnya.

3. Siapa saja yang berhak memilih dalam referendum Inggris?

Mereka yang dapat memilih adalah warga Inggris, Irlandia atau negara persemakmuran yang berusia di atas 18 tahun dan bertempat tinggal di Inggris. Warga Inggris yang tinggal di luar negeri kurang dari 15 tahun juga berhak untuk memilih.

4. Kapan Inggris bergabung dengan UE?

Inggris bergabung dengan Masyarakat Ekonomi Eropa atau European Economic Community (EEC) -pendahulu Uni Eropa- pada 1 Januari 1973. Ini merupakan ambisi dari Perdana Menteri Edward Heath yang bernegosiasi agar Inggris bergabung dengan Eropa. Heath merupakan negosiator andal saat Presiden Prancis waktu itu, Charles de Gaulle- menolak  masuknya Inggris pada 1963. De Gaulle kembali menolak Inggris, namun jatuh dari kekuasaan pada 1969, sehingga membuka jalan bagi pembentukan Inggris baru.

5. Apakah Uni Eropa itu?

Uni Eropa merupakan persatuan 28 negara yang terhimpun dalam zona perdagangan bebas. Dengan Produk Domestik Bruto (PDB) lebih dari US$ 18.000 miliar dan populasi mencapai lebih dari 500 juta, UE merupakan blok ekonomi terbesar dunia. Selama lebih dari setengah abad, sudah dilakukan perubahan perjanjian dan tercipta badan-badan penting seperti Komisi Eropa, Parlemen Eropa, Pengadilan Eropa, hingga Dewan Eropa. Negara anggota masih tetap menjadi aktor utama dalam UE, di mana Kanselir Jerman Angela Merkel merupakan pimpinan utama di blok tersebut.

6. Bagaimana cara kerja Brexit?

Brexit terkait erat dengan masalah perencanaan kontingen. Salah satunya, isu mengenai hubungan masa depan Inggris dengan UE yang hanya akan dimulai jika hasil pemungutan suara memutuskan bahwa Inggris akan hengkang dari UE. Jika demikian, negosiasi kedua belah pihak akan berlangsung selama dua tahun. Namun, ada juga yang dinamakan model Norwegia, di mana Inggris akan meninggalkan Uni Eropa namun tetap bagian dari EEA. Dalam terminologi "hard exit", Inggris akan kehilangan pengaruh atas undang-undang Uni Eropa dan mengucapkan selamat tinggal pada paspor. Sedangkan skenario jalan tengah yakni Inggris akan mempertahankan paspor tetapi mendapatkan hak otonomi atas isu-isu utama di luar keuangan, seperti imigrasi. Tapi, hal itu tergantung pada peraturan keuangan Inggris apakah sejalan dengan negara-negara UE lainnya.

7. Bagaimana kilas balik munculnya Brexit?

Partai Konservatif Inggris memang kerap skeptis mengenai Uni Eropa. Bahkan pada janji politik pemilihan umum pada Mei 2015 lalu, partai ini berjanji akan menggelar referendum pada 2017 dengan pilihan Inggris tetap di Uni Eropa atau memilih keluar. Namun, sebelum referendum dihelat, Perdana Menteri Inggris David Cameron ingin melakukan negosiasi lagi mengenai persyaratan keanggotaan Inggris dengan UE. Jika dia mendapatkan reformasi yang diinginkan, Cameron berjanji akan berkampanye agar Inggris tetap di UE. Dalam surat tertanggal 10 November 2015 ke Donald Tusk, President of the European Council, Cameron menjelaskan secara terperinci reformasi yang diinginkan bagi Inggris. Pada Pertemuan Dewan Eropa pada 17-18 Desember 2015, Cameron mengajukan proposal empat area utama negosiasi antara Inggris dan UE.

Pertama, economic governance. Mengingat bahwa UE memiliki lebih dari satu mata uang, Inggris ingin memastikan bahwa negara di luar zona Euro tidak dirugikan; negara non anggota zona Eropa tidak akan berkontribusi menyokong Euro; Jika zona Eropa memutuskan untuk mendirikan persatuan perbankan, maka keterlibatan negara non-anggota harus sukarela.

Kedua, persaingan atau competitiveness. Fokus pada pertumbuhan ekonomi untuk mendongkrak tingkat lapangan kerja; mencoba mendirikan Persatuan Pasar Modal; menetapkan target untuk me-review kembali peraturan yang dirasa tidak perlu yang memberatkan bisnis; mempromosikan pasar tunggal yang akan berkontribusi 3% pada PDB UE dan meningkatkan daya saing serta produktivitas.

Ketiga, kedaulatan atau sovereignty. Ini merupakan isu utama dari perdebatan di mana undang-undang UE tidak dibuat oleh Parlemen Eropa melainkan Komisi Eropa; memberikan kekuasaan lebih bagi parlemen nasional untuk memblokir legislasi UE; UE harus menghormati protokol Departemen Kehakiman dan Keamanan Inggris; pasukan keamanan nasional  masih memiliki tanggungjawab penuh bagi warga negaranya, tapi mereka harus bekerja sama jika ada ancaman keamanan terhadap kawasan.

Keempat, imigrasi. Tingkat imigrasi per tahun mencapai 300.000 orang, khususnya di UE, menyebabkan kepadatan yang tinggi pada sekolah, rumah sakit, dan fasilitas umum lainnya; untuk menghentikan hal tersebut, imigran dari UE yang tinggal di Inggris harus memberikan kontribusi bagi ekonomi selama empat tahun sebelum mereka berhak mendapatkan tunjangan dari pemerintah.

8. Bagaimana dampak Brexit terhadap perdagangan Inggris?

Statistik perdagangan pemerintah menunjukkan bahwa Uni Eropa merupakan destinasi separuh dari ekspor barang Inggris. Besar kemungkinan kesepakatan perdagangan akan terus berlanjut setelah Brexit karena adanya keuntungan bagi masing-masing pihak. Namun, skenario terburuk, eksportir Inggris akan menghadapi sejumlah pajak tambahan jika mereka keluar dari pasar tunggal. Meski demikian, di bawah Kesepakatan Lisbon, sebuah negara yang keluar dari Uni Eropa memiliki waktu dua tahun untuk menegosiasikan kembali perjanjian perdagangan. Sejumlah pihak menilai, aksi Brexit akan memberikan dampak negatif baik bagi UE maupun Inggris. Deputi Sekjen Organization Economic Cooperation and Development (OECD) Stefan Kapferer mengatakan, keuntungan utama bergabung dalam UE adalah perdagangan bebas barang dan jasa. "Ini akan berdampak negatif bagi Inggris jika memutuskan keluar dari UE," jelas Kapferer. Selain itu, lanjutnya, Brexit akan mengakibatkan ketidakpastian lain saat perekonomian Eropa menghadapi banyak persoalan besar. Berdasarkan data OECD, UE merupakan pasar penting bagi Inggris. Negara-negara UE berkontribusi 53% bagi impor Inggris dan 48% ekspornya. Partner dagang utama Inggris di 2014 lalu adalah Jerman, yang menyumbang 12,3% dari total perdagangan di Inggris. Posisi kedua adalah AS (9,5%), diikuti oleh Belanda (7,5%), China (7,3%), dan Prancis (5,9%). Kapferer memprediksi, dalam kasus Brexit, perekonomian Jerman juga akan terkena dampak negatif. Dia menambahkan, sejumlah perusahaan multinasional yang berbasis di Inggris harus memindahkan kantor pusat mereka ke negara UE lainnya.

9. Bagaimana dampak Brexit terhadap ekonomi Asia?

Negara-negara Asia saat ini mulai bersiap mengalami penurunan ekonomi jika hasil voting menunjukkan Inggris keluar dari keanggotaan UE. Sejumlah negara Asia sudah "berteriak" agar Inggris tetap menjadi anggota UE, termasuk China dan India. Demikian pula halnya dengan sejumlah perusahaan besar Asia. Nissan, misalnya, bilang bahwa dengan tetap menjadi anggota EU, Inggris akan mendapatkan banyak keuntungan mulai dari terbukanya lapangan kerja, perdagangan, dan rendahnya biaya perdagangan. Para pendukung Brexit berpendapat, dengan melepas keanggotaan UE, maka Inggris akan terbebas dari peraturan UE. Dengan demikian, Inggris akan lebih bebas melakukan transaksi dagang dengan negara-negara Asia. Meski demikian, pertemuan menteri keuangan G-20 pada 26-27 Februari lalu menyimpulkan, Brexit akan menyebabkan guncangan pada perekonomian dunia. Selain itu, nilai tukar poundsterling akan jatuh lebih dalam. Inggris sendiri menyadari, jika mereka meninggalkan UE, maka Inggris harus bersaing dengan blok perdagangan lain. Itu tentunya akan sangat sulit dilakukan. Sekadar informasi, ekspor dari ASEAN ke UE mencatatkan peningkatan dari 70 miliar euro (US$ 76 miliar) di 2004 menjadi 100 miliar euro (US$ 109 miliar) di 2014. Selain itu, negara-negara ASEAN juga berkomitmen untuk melakukan negosiasi perdagangan dengan UE. Artinya, Inggris harus memulai proses tersebut dari nol jika mereka memutuskan Brexit.

10. Bagaimana kemungkinan hasil Brexit?

Hasil polling Brexit tampak beragam. Polling telepon Ipsos Mori pada 16 Februari lalu menunjukkan, 54% warga menginginkan agar Inggris tetap menjadi anggota UE. Sedangkan 36% lainnya memilih untuk keluar dari keanggotaan UE. Sementara, polling ICM yang dilakukan secara online pada 7 Februari menunjukkan, 42% responden menyetujui Brexit versus 41% responden memilih untuk tetap menjadi anggota UE.
Contact Me

Search This Blog

Adress/Street

Sekapuk Jl S Parman 23 Ujungpangkah Gresik

Phone number

+(031) 99112452

Website

www.wisefx.site